Kamis, 03 Februari 2022

Sikap Ilmiah dalam Perspektif Model Pembelajaran Kooperatif

  • Februari 03, 2022
  • Penerbit NEM


Sikap ilmiah sebagai hasil belajar sangatlah penting bagi peserta didik karena dapat meningkatkan daya kritis terhadap fenomena alam yang dihadapi, sehingga tidak apriori terhadap fenomena alam yang terjadi. Peserta didik senantiasa dihadapkan pada fenomena alam dalam kesehariannya, sehingga dalam menyikapi permasalahan tersebut tidak hanya mengandalkan penguasaan teoritis saja tetapi harus disertai dengan sikap ilmiah yang menjadi tolok ukur tingkat pemahaman yang dimiliki oleh peserta didik.

Untuk mengembangkan sikap ilmiah tersebut, maka dalam buku ini akan diselaraskan dengan pembelajaran model kooperatif yang terdiri dari 3 tipe yaitu; tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD), tipe Jigsaw, dan tipe Teams Games Tournament (TGT), dengan sintaks atau langkah-langkah yang berbeda sehingga ketiga tipe dari model pembelajaran kooperatif tersebut akan mempengaruhi dan menunjang sikap ilmiah yang dihasilkan oleh peserta didik dengan menerapkan indikator sikap ilmiah yang dijadikan sebagai instrumen dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari tujuh indikator sikap terhadap IPA menurut TOSRA, yang dikembangkan oleh Fraser (1981) yaitu: 1) implikasi sosial sains, 2) kebiasaan ilmuwan, 3) sikap terhadap penemuan ilmiah, 4) adopsi sikap ilmiah, 5) kesenangan pada pelajaran sains, 6) mengisi waktu senggang dengan biologi, dan 7) minat berkarier di bidang biologi. Dari ke-7 karakteristik sikap terhadap IPA tersebut diadopsi dan dikembangkan menjadi 19 subkarakteristik sikap ilmiah.

Buku ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan menganalisis sikap ilmiah peserta didik dalam proses pembelajaran, pada saat penyampaian materi, diskusi kelompok, dan pelaksanaan praktikum di laboratorium yang merupakan cerminan kerja ilmiah.