Senin, 11 April 2022

Gel Ekstrak Daun Jambu Biji dan Daun Senduduk: Dampaknya terhadap Penanda Inflamasi, Bakteriologis, Diameter Luka, dan Kolagen pada Luka Kaki dengan Diabetes

  • April 11, 2022
  • Penerbit NEM

 


Buka diabetes merupakan komplikasi diabetes yang ditakutkan penderita Diabetes Mellitus. Tahap awal dari penyembuhan luka tersebut yaitu fase inflamasi. Jika fase inflamasi tidak tertangani dengan benar, akibatnya penyembuhan luka akan lebih lama dan dapat berujung pada amputasi bahkan kematian.

Studi ini menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK). Sebanyak 20 ekor tikus diinduksi aloxan monohydrate 10 gr yang dilarutkan dalam larutan saline dengan dosis tunggal 120 mg/kg BB secara intraperitoneal (rongga perut) dan ditunggu selama 5 (lima) hari dengan indikasi diabetes sampai kadar glukosa >200 mg/dl sampai ≥300 mg/dl. Setelah tikus menjadi diabet, tikus diinduksi luka secara biospsi punch dengan lubang ukuran 2 x 10 mm. Kemudian tikus diintervensi dengan 4 (empat) perlakuan: gel (blanko) sebagai kontrol negatif, gel klindamisin, gel ekstrak daun jambu biji dan daun senduduk 4%, dan gel ekstrak daun senduduk dan daun jambu biji 6%.

Pemeriksaan spesimen dilakukan dengan 3 tahapan, tahap pertama hari kedua dilakukan pemeriksaan darah serum tikus parameter inflamasi yaitu TNFα, pembentukan kolagen dan mikrobiologis (jenis bakteri dan CFU), tahap kedua di hari ke-6 hanya dilakukan pemeriksaan serum darah Inflamasi TNF-α, dan tahap ketiga hari 10 dilakukan pemeriksaaan mikrobiologis, kolagen, dan luas luka.

Buku ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah efektifitas penyembuhan luka, inflamasi, pembentukan kolagen dengan perlakuan pemberian gel dari ekstrak daun senduduk dan daun jambu biji 4% dan 6%.

 Beli Buku: