Minggu, 04 September 2022

Kajian Molekuler Farmakoinformatika Kulit Kopi sebagai Antivirus Covid-19

  • September 04, 2022
  • Penerbit NEM


Kabupaten Sikka merupakan penghasil kopi dengan tingkat produksi yang meningkat (data tahun 2020 hingga tahun 2021). Tahun 2020 menunjukkan produksi kopi sebesar 138,00 ton, dan mengalami peningkatan di tahun 2021 menjadi 148,00 ton. Setiap dua ton kopi menghasilkan satu ton ampas kulit kopi sehingga perlu dilakukan pemanfaatan kulit kopi. Limbah ampas kopi setelah dilakukan screening secara in silico ditemukan memilki sifat sebagai terapi antivirus. Salah satu virus target terapi adalah virus corona yang menjadi masalah kesehatan global. Secara struktural virus corona terdiri atas genome RNA yang mengkode 16 protein non-struktur dan protein struktur (spike, envelope, membran). Penghambatan oleh senyawa kulit kopi berfokus pada siklus hidup virus corona.

Dalam buku ini dijelaskan kajian kopi yang dapat digunakan sebagai agen terapi, utamanya sebagai antivirus. Bagian kedua menjelaskan morfologi dan anatomi kopi, menjelaskan penampang morfologi bagian luar dan irisan dalam bagian kopi. Bagian ketiga menjelaskan profil metabolit sekunder yang terkandung pada kopi. Bagian selanjutnya memaparkan prediksi bioaktivitas senyawa yang teridentifikasi pada kulit kopi, Mekanisme aktivitas antivirus senyawa kulit kopi sebagai antivirus corona (SARS-CoV-2), 3-Chemotrypsin like protease (3CLPro), Papain like protease (PLPro), RNA dependent RNA Polymerase (RdRP). Kajian interaksi molekuler menunjukkan hasil bahwa kulit kopi memiliki potensi sebagai terapi virus corona.

 PEMBELIAN BUKU: