Rabu, 09 November 2022

Ngaji Kuping

  • November 09, 2022
  • Penerbit NEM

           





Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan “Ngaji Kuping” sering kali dilaksanakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Pada awalnya kegiatan “Ngaji Kuping” dijumpai di lingkungan pondok pesantren. Pimpinan pondok pesantren yang menyampaikan materi sedangkan santri menyimak dengan kitab -ngaji simak-an- ada kalanya cukup mendengarkan dengan telinga -ngaji kuping. Dinamika perkembangan kegiatan “Ngaji Kuping”  berlangsung di masyarakat dengan peringatan hari besar Islam dan peningkatan kualitas keimanan. Dewasa ini “Ngaji Kuping” dilaksanakan setiap mushola dan masjid serta kegiatan lainnya secara rutin bahkan insidental.

 

Buku ini memaparkan pengalaman empiris penulis memaparkan apa adanya tentang pengalaman religi yang diperolehnya baik pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, khotbah, ziarah, diskusi, dan pengalaman religi lainnya yang berusaha dirangkum dalam bentuk tulisan melalui akun Instagram mas.cash76 sebagai dokumentasi, syiar, dan pengalaman. Penulis berhasil merekam materi-materi religi pada saat mendengarkan tausyiah. Selanjutnya ditulis secara langsung sehingga memudahkan ingatan untuk mengembangkan ide menjadi tulisan. Ringkasan materi “Ngaji Kuping” ini merupakan paparan kegiatan pengajian rutin di Masjid Al Muttaqin Desa Sambiroto Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Kegiatan malam Senin ngaji kitab Nasihul Ibad diasuh Kiai Mufidz dan didampingi santri Ustadz Yusuf tentang nasihat-nasihat kehidupan yang dilengkapi dengan kisah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Kegiatan malam Sabtu ngaji fikih kitab Fatqul Qorib tentang syariat agama yang diasuh Kiai Hadi Wibowo, S.Pd.I. sosok Kiai muda multitalenta.

 

Uraian rangkuman “Ngaji Kuping” berdasarkan isi khotbah yang disampaikan Khotib pada hari Jumat, Idul Adha, dan Idul Fitri. Kemampuan penulis mendengarkan isi khotbah dan kemudian merangkumnya menjadi tulisan adalah sebuah rutinitas yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian serta ketekunan. Di samping itu tujuan isi khotbah bisa didokumentasikan untuk mudah diingat dan bermanfaat untuk orang lain. Penulis juga menguraikan pengalaman insidental yang bernuansa religi. Pengalaman insidental yang menyentuh hati  dituangkan dalam bentuk tulisan rubrik religi yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Pengalaman insidental seperti ziarah, sowan kiai, harlah, kisah inspiratif, tilik haji, tindak umroh, rencana pembangunan masjid dengan ringan sodakoh, berbagi amaliah, dan kultur masyarakat mampu disajikan secara menarik.


                                                            PEMBELIAN BUKU: