Senin, 02 Agustus 2021

TETAP KREATIF DAN INOVATIF DI TENGAH PANDEMI COVID-19


 

Pandemi Covid-19 telah memukul seluruh aspek kehidupan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 12 tahun 2020 menetapkan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional. Yang mana untuk mencegah penularan semakin meluas, kegiatan yang berpotensi mempertemukan banyak orang saat ini dibatasi. Adanya pembatasan aktivitas ini, tentu berpengaruh pada perubahan perilaku dan aktivitas masyarakat sehingga menuntut masyarakat untuk tetap kreatif dan inovatif untuk dapat bertahan hidup.

Lahirnya buku Tetap Kreatif dan Inovatif di Tengah Pandemi Covid-19 (Jilid 4) ini merupakan salah satu wujud kreatifitas dan inovasi yang telah dilakukan oleh masyarakat selama menghadapi masa-masa berat sejak awal Pandemi Covid-19 sampai saat ini. Keseluruhan ide dan gagasan yang ada dalam buku ini adalah karya yang ditulis oleh berbagai kalangan masyarakat yang diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi pembaca untuk tetap kreatif dan inovatif di tengah pandemi Covid-19. Selamat membaca!


Minggu, 01 Agustus 2021

BUKU AJAR KONSEP KEBIDANAN


Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangannya yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia, dan sejahtera. Paradigma Kebidanan merupakan suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan yang terdiri dari empat komponen yaitu manusia/wanita, lingkungan perilaku, dan pelayanan kebidanan. Wanita dalam sepanjang siklus kehidupannya merupakan sasaran utama bidan, sehingga wanita harus diperlakukan sebagai makhluk bio, psiko kultural, dan spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam–macam sesuai dengan tingkat perkembangannya.

 

Buku ini membahas bagian-bagian menarik dan penting seperti:

- Pengertian, Filosofi Kebidanan, Definisi Bidan, dan Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan

- Pandangan Historical, Antropologi, dan Sosiologi terhadap Profesi Bidan

- Leadership dan advokasi

- Decision Making Process in Midwifery Practice

- Perspektif Asuhan Kebidanan dan Masa Depan Profesi secara Internasional.


 

Semikonduktor Natrium Antimon Sulfat (NaSbS2) sebagai Material Penyerap Cahaya pada Quantum Dot-Sensitized Solar Cells (QDSSCs)

 

Sodium antimony sulfat (NaSbS2) merupakan salah satu dari semikonduktor yang terdiri dari tiga unsur atau sering disebut sebagai ternary metal chalcogenides; material ini pertama kali dibuat di laboratorium termodinamika kimia N.S. Institut Kimia Umum dan Anorganik Kurnakov, Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet dan telah diteliti sebagai material yang memiliki sifat optic dan elektrik yang berpotensi untuk digunakan pada alat optoelektronik seperti sel surya. 

Pada tahun 2015, Chia-Ling Chou yang meneliti tentang Ag3SbS3 menemukan secara tidak sengaja bahwa NaSbS2 memiliki efisiensi yang menjanjikan sebagai bahan penyerap cahaya pada sel surya, padahal material ini merupakan salah satu pengotor pada pembuatan Ag3SbS3. Oleh karena itu, hasil penelitian yang dijabarkan dalam buku ini adalah kelanjutan penelitian yang tidak terduga tersebut.

NaSbS2 yang dianalisis dalam buku ini disintesis melalui metode SILAR yang merupakan salah satu metode pendeposisian suatu senyawa dengan cara yang tidak memerlukan alat-alat mahal. Dan, NaSbS2 dipergunakan sebagai penyerap cahaya pada sel surya jenis quantum dots-sensitized solar cells (QD-SSCs). Oleh sebab itu, buku ini selain menyajikan paparan tentang NaSbS2 juga membahas lebih dalam tentang metode SILAR dan struktur sel surya jenis QD-SSCs.  

Buku ini diharapkan dapat memberikan suatu pengetahuan baru tentang sel surya jenis QD-SSCs yang belum banyak dikembangkan oleh peneliti di Indonesia.




Rabu, 28 Juli 2021

Cara mudah mengidentifikasi unsur-unsur teks drama melalui CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

 

Salah satu materi mata pelajaran bahasa Indonesia adalah mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik teks drama. Akan tetapi, dalam kenyataannya para siswa kelas VIII SMP masih dalam taraf memahami konsep. Mereka belum terampil membaca kesastraan terutama teks drama dengan baik. Terbukti pada pembelajaran teks drama, siswa mengalami kesulitan mengidentifikasi unsur-unsur teks drama. Mereka cenderung pasif dan hasil belajar rendah. Hal ini bukan hanya disebabkan motivasi belajar siswa saja, tetapi juga guru kurang menerapkan model pembelajaran yang lebih menarik. Penulis mengadakan penelitian tindakan dengan menerapkan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), yang ternyata menggerakkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar dan partisipasi yang positif dalam mengidentifikasi unsur-unsur teks drama yang dibacanya. Partisipasi yang dimaksud adalah memperhatikan penjelasan guru, menjawab pertanyaan, partisipasi dalam diskusi, menyelesaikan tugas individu maupun kelompok, mengerjakan penilaian post test, dan menyelesaikan tugas rumah secara tuntas. Harapan penulis, semoga buku ini menjadi bermanfaat bagi guru-guru terutama guru Bahasa Indonesia.

Psychological Capital, Psychological Empowerment, dan Employee Well-being

 

Employee well-being merupakan salah satu faktor penting yang tidak bisa lepas dalam suatu perusahaan. Karyawan mengalami tekanan dalam mencapai target perusahaan, tanpa disadari mereka mengalami hilangnya kesejahteraan karyawan (employee well-being) yang menggambarkan kualitas kehidupan karyawan dan status psikologis di tempat kerja, kesejahteraan secara keseluruhan, kepuasan kerja, dan kelelahan emosional pada diri karyawan. Faktor apa yang mempengaruhi employee well-being? Apakah employee well-being berkaitan dengan Psychological Capital dan Psychological Empowerment?

Buku ini berisi 5 (lima) bab yang di antaranya membahas tentang Employee Well-Being, Psychological Capital, Psychological Empowerment, serta Psychological Capital, Psychological Empowerment, dan Employee Well-Being.

Psychological Capital, Job Insecurity, dan Burnout

 

Ketidakberdayaan atau ketidakmampuan karyawan dalam mengendalikan dan mengatasi situasi yang pada lingkungan kerja dalam menjalankan pekerjaan dipandang sebagai job insecurity yang dirasakan oleh karyawan. Tuntutan karyawan yang tinggi dapat menimbulkan burnout akibat beban kerja yang tinggi ditambah tidak adanya Psycap dalam diri karyawan. Lalu Bagaimanakah hubungan ketiganya? 


REGULASI EMOSI WARGABINAAN DAN ANAK JALANAN


Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan kehidupan di jalanan dan akrab dengan ekonomi yang lemah, penganiayaan, seksual, hilangnya kasih sayang dari keluarga, sehingga memberikan beban dan mental pada anak-anak dan membuatnya berperilaku negatif seperti stres, frustasi, bahkan sampai dengan perilaku kriminalitas. Kehidupan yang rentan di jalanan ini harus dialami oleh anak-anak sehingga memengaruhi kehidupan mereka dan berdampak pada menurunnya nilai agama, nilai moral, etika dan mental tiap individunya.

Sedangkan wargabinaan, atau yang biasa disebut narapidana juga mengalami tekanan, seperti harus tinggal di rumah tahanan yang jauh dari orangtua serta orang-orang yang mereka sayangi, padahal dengan kondisi seperti ini mereka membutuhkan keluarga dan orang-orang terdekat untuk mendapatkan dukungan sosial dan psikologis. Adanya keterbatasan dalam ruang dan gerak ini, dapat mengganggu mental dan psikologis mereka, dimulai dari stres ringan sampai kepada tindakan yang membahayakan yaitu bunuh diri.

Buku ini berisi 5 (lima) bab yang di antaranya membahas mengenai Strategi Regulasi Emosi, Wargabinaan, Anak Jalanan, dan Regulasi Emosi Wargabinaan dan Anak Jalanan.


 

Selasa, 27 Juli 2021

CORE SELF-EVALUATION & REGULASI EMOSI PADA ANAK JALANAN

 

Kementerian Sosial menginformasikan bahwa setiap tahun ke tahunnya jumlah anak jalanan di Indonesia mengalami penurunan. Meski demikian, anak jalanan yang menjadi fenomena dan permasalahan sosial ini harus mendapatkan perhatian, terutama dalam hal pendidikan sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang ada.

Beberapa rumah singgah yang berada di Jakarta Barat, seperti PPKS Cempaka Kamal dan RPTRA Kamal turut mengambil peran untuk mendidik dan membina anak jalanan. Mulai dari penjual koran, tukang parkir, penjual tisu, penjual rokok, hingga pengamen. Beragam kegiatan sering dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas anak jalanan dalam kehidupan sehari-harinya dan juga dalam mengelola emosinya.

Buku ini menyajikan pembahasan mengenai Strategi Regulasi Emosi, Core Self-Evaluation, dan Core Self-Evaluation & Regulasi Emosi pada Anak Jalanan.

PENGATURAN PEMBERIAN ROYALTI ATAS HAK CIPTA ARANSEMEN LAGU DI INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT

 

Penciptaan suatu karya cipta oleh seseorang bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan dalam menciptakan sebuah karya, seseorang dituntut untuk terus menuangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang dimilikinya. Kreatifitas manusia dalam menghasilkan suatu karya tidak datang begitu saja, melainkan hal tersebut akan selalu didukung dengan adanya sebuah kecerdasan intelektual dalam menguasai teknologi atau bahkan juga ilmu pengetahuan yang telah ada. Oleh karena itu, seorang pencipta berhak untuk mendapatkan sebuah apresiasi dan penghormatan atas suatu karya yang telah ia ciptakan.

Perlindungan hukum yang dimiliki oleh negara Indonesia adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Sedangkan di Amerika Serikat mengatur mengenai perlindungan hak cipta di dalam The Copyright Act of 1976.

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pemberian royalti kepada pencipta atau pemegang hak cipta di Indonesia dapat terbilang masih tinggi. Hal ini didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hambatan-hambatan tersebut, seperti pada faktor Hukum, Ekonomi, Kebudayaan, dan Sosiologis. Sedangkan di Amerika Serikat hambatan yang terjadi terletak pada faktor hukum dan adanya paham liberalisme yang memunculkan istilah Copyleft dan Anti-Copyright.

HAK PENGUNGSI DALAM HUKUM INTERNASIONAL

Persoalan mengenai pengungsi maupun pencari suaka merupakan isu klasik dalam hukum internasional. Para pengungsi dan pencari suaka, mereka terlantar dan butuh perhatian. Keadaan para pengungsi dan pencari suaka di Indonesia erat kaitannya dengan hak-hak asasi manusia yang melekat pada mereka. Perlindungan hak-hak mereka yang berdasarkan konvensi-konvensi hak asasi manusia harus dilindungi apalagi banyak di antara pengungsi merupakan anak-anak yang rentan terpengaruh hal buruk atas kondisi memprihatinkan mereka di negara “sementara” sebelum ke negara tujuan.


 

Jumat, 23 Juli 2021

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)


 

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi.

Buku ini berisi 5 (lima) bab yang di antaranya membahas mengenai User Experience, Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Model Penerimaan Pengguna, serta Analisis User Experience pada Penerimaan Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SIMLITABMAS) dengan Technology Acceptance Model (TAM).

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PERMUKAAN BERKELANJUTAN DI PERKOTAAN: Studi Kasus Kota Bogor

 

Buku ini merupakan salah satu output dari kegiatan penelitian: Strategi Mitigasi Penurunan Tanah dan Rob Banjir di Pesisir Utara Jawa. Di mana pengelolaan sumber daya air yang terencana dan berkelanjutan di wilayah hulu dan hilir menjadi kunci penyelesaian problema yang ada. Isi buku ini merupakan rangkaian penelitian dari Dr. Muhammad Ramdhan selaku kontributor utama dalam pelaksanaan tugas belajar di IPB tahun 2016-2019. Penulis utama bekerja sama dengan para dosen dan civitas akademika IPB sehingga berkesempatan untuk bekerja sama dengan Australia-Indonesia Centre dalam meneliti kota Bogor sebagai kota ramah air.

Buku ini berjudul Pengelolaan Sumber Daya Air Permukaan Berkelanjutan di Perkotaan (Studi Kasus: Kota Bogor). Dengan harapan dapat menjadi bahan pertimbangan para pemangku kepentingan di kota-kota besar di seluruh Indonesia dalam mengelola kebutuhan air bersih warga kotanya.

Limbah Padat Industri Agar-agar: Kajian Karakteristik beserta Bakteri Pendegradasinya

 

Pemanfaatan rumput laut sebagai bahan baku pada industri makanan dan obat-obatan mengalami peningkatan. Namun demikian, pengelolaan limbah produksi pengolahan rumput laut sendiri belum menjadi pusat perhatian. Berbeda dengan produksi agar-agar pada skala UKM, produksi agar-agar pada skala industri pada prosesnya menggunakan celite sebagai filter aid. Celite biasa digunakan sebagai penyaring (media filtrasi) karena memiliki porositas yang tinggi berupa lubang-lubang kecil yang banyak. Celite merupakan mineral yang memiliki komposisi serupa dengan tanah diatom tersusun atas silika dan alumina. Limbah produksi agar-agar pada skala industri masih banyak bercampur dengan celite, dan sampai saat ini hanya berakhir menjadi sampah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Buku ini berisi dari 12 (dua belas) bab yang di antaranya membahas mengenai Rumput Laut, Agar-agar dari Gracilaria Verrucosa, Selulosa, Selulosa Rumput Laut, Mikroorganisme Penghasil Enzim Pendegradasi Selulosa, Sistem Regulasi Selulase, Bakteri Selulolitik dari Laut, Hidrolisis Selulosa Rumput Laut, Pemurnian Enzim Selulase, Pengujian Aktivitas Selulase, dan Potensi Bakteri Penghasil Selulase sebagai Pendegradasi Limbah Padat Industri Agar-agar.

Butiran tasbih penghuni surga

 

Penulis antologi puisi yang berjudul Butiran Tasbih Penghuni Surga adalah Guru di SDN Ngloro Saptosari Gunungkidul.

Kamis, 22 Juli 2021

JOB CRAFTING DI ERA NEW NORMAL

 Kondisi kerja di era new normal dengan perubahan lingkungan kerja yang sangat drastis, menuntut para pekerja untuk beradaptasi pada situasi kerja yang baru dengan peningkatan beban kerja yang mereka rasakan. Perilaku Job Crafting dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang bisa dilakukan pekerja dalam menghadapi tantangan tersebut.

Buku yang berjudul “Job Crafting di Era New Normal” ini berisi dari 6 (enam) yang di antaranya membahas mengenai Job Crafting, Psychological Empowerment, Karir Kompetensi, New Normal, dan Job Crafting di Era New Normal.