Pengaruh Asi terhadap Bayi Baru Lahir
Pemberian ASI pada masa–masa awal sangat dianjurkan
karena memberikan manfaat kesehatan untuk ibu dan bayi. Manfaat pemberian ASI
segera adalah untuk keberlangsungan hidup bayi, kekebalan tubuh, mencegah hipotermia, refleks isapan putting susu
ibu dan pengeluaran hormon Oksitosin akan merangsang produksi ASI. Manfaat
ASI telah diakui secara luas menurut riset dengan diberikannya ASI sejak dini dapat mengurangi 22% dari semua
kematian neonatal. Pemberian
ASI yang diawali dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terutama bayi premature dan
kejadian hipotermi. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa ada peningkatan suhu tubuh pada bayi hipotermi setelah dilakukan Inisiasi Menyusui Dini selama 1 jam walaupun bayi belum mendapatkan ASI penuh
dengan peningkatan suhu 0,10C
sampai 0,30C.
Selain mencegah hipotermi,
ASI juga berkaitan dengan penambahan berat badan lahir. Penurunan berat badan neonatus pada hari-hari pertama
sering menjadi kekhawatiran
tersendiri bagi ibu. Padahal ini merupakan suatu proses penyesuaian fisiologis transisi dari lingkungan
intrauterin ke lingkungan ekstrauterin.
Secara normal, neonatus aterm akan
mengalami penurunan berat badan
sekitar 5-10% dari berat lahir
selama minggu pertama kehidupan. Penurunan berat badan lebih dari 10% dari berat lahir mengindikasikan adanya masalah pemberian Air Susu Ibu
(ASI). Pemberian ASI yang tidak
adekuat menyebabkan kurangnya asupan kalori, dehidrasi, menurunnya motiliitas gastrointestinal. Untuk mengimbangi penurunan berat badan tersebut,
sangat dianjurkan agar bayi
diberi ASI sebanyak 10 kali dalam 24 jam selama seminggu awal kelahiran.
Kebanyakan berat badan bayi akan kembali sesuai berat lahir pada 10-14 hari pertama kehidupan.
Manfaat ASI ini akan dibahas
lebih dalam dalam buku ini diantaranya kenapa harus ASI dan kapan seharunya
diberikan selain ASI serta akan diperkuat dengan beberapa penelitian yang
terkait dengan ASI.
Pemesanan : 0853-2521-7257
(WhatsApp)