Rabu, 31 Oktober 2018

Ki Ageng Cempaluk: Ksatria Kinasih Pajang-Mataram

  • Oktober 31, 2018
  • Penerbit NEM



“Kebenaran akan menemukan jalannya sendiri. Begitu juga dengan kebenaran sejarah. Membaca menjadi salah satu jalan menuju kebenaran. Membaca novel KI AGENG CEMPALUK Ksatria Kinasih Pajang-Mataram akan memperkaya tfsir legenda Kabupaten Pekalongan.”
Drs. H. Amat Antono, M.Si.
(Bupati Pekalongan Periode 2001-2006 & Periode 2011-2016)

“Ikhtiar mendokumentasikan legenda & sejarah Pekalongan dalam sebuah novel berhasil dilakukan penulis. Dalam novel ini ditegaskan, bahwa Ki Ageng Cempaluk & Joko Bahu bukanlah sekedar tokoh dongeng rakyat, tetapi keduanya hadir di panggung sejarah di tengah pertikaian politik - militer antara Mataram Islam dengan VOC.”
Drs. H. Farid Achwan
(Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan 1987-1992 dan Anggota DPR RI 1992-1997)

“Novel KI AGENG CEMPALUK Ksatria Kinasih Pajang-Mataram ini membantu pembaca memahami sejarah terbentuknya Kadipaten Pekalongan. Penulis mampu mengkombinasikan antara dongeng lokal, baik legenda maupun mithos, dengan referensi sejarah Mataram Islam dan VOC Belanda dengan penuh imajinasi.”
H. Asif Kholbihi, SH, M.Si.
(Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Periode 2004-2009 & Periode 2009-2014 & Bupati Pekalongan 2016-2021)

“Saya mengapresiasi terbitnya novel KI AGENG CEMPALUK Ksatria Kinasih Pajang-Mataram. Novel ini memotret dinamika sosial-politik-budaya yang mampu memberi inspirasi kehidupan masyarakat Kabupaten Pekalongan. Ada jiwa religius & semangat gotong royong dari tokoh-tokohnya. Spirit dan nilai budaya menjadi corak karakter masyarakat & pemerintah. Pekalongan kini tak lepas dari sejarah masa lalu. Novel ini sangat inspiratif.”
Dra. Hj. Hindun, M.Hum.
(Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan 2014-2019)

Pemesanan : 0853-2521-7257 (WhatsApp)