Selasa, 15 Februari 2022

CONNECTED LEADERSHIP

  • Februari 15, 2022
  • Penerbit NEM

 


Seorang pemimpin mampu memengaruhi orang-orang yang ia pimpin saat terkoneksi dengan orang tersebut. Hal ini sejalan dengan paradigma jaringan sosial. Semakin banyak orang yang ia pimpin, semakin besar jaringan sosial dalam populasi tersebut. Seperti yang disebutkan Foucoult bahwa realita itu multifaces. Saat pemimpin terkoneksi dengan orang-orang yang ia pimpin, maka ia akan mampu memengaruhi jaringan tersebut semaksimal mungkin.

Connected Leadership mempraktikkan disiplin pengetahuan pribadi yakni bekerja dan belajar serta memiliki pemikiran kritis sekaligus rasa ingin tahu tinggi. Ia terus mencari, merasakan, dan berbagi pada organisasi yang ia mimpi sebagai bahan pembelajaran. Mendengarkan keluh dan masukan, pola yang dilakukan, hingga berhasil mengambil keputusan terbaik untuk organisasi.

Connected Leadership menggunakan empati, kasih sayang, dan kepercayaan untuk memengaruhi orang-orang yang ia pimpin. Ia tahu seperti apa menghadapi ambiguitas dan kompleksitas dengan fokus membuat seluruh jaringan lebih cerdas. Alhasil, pemimpin tersebut juga bekerja lebih efektif