Senin, 16 Mei 2022

Ekofeminisme Perempuan dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim di Kalimantan Tengah

  • Mei 16, 2022
  • Penerbit NEM

 


Di tengah krisis lingkungan hidup dan meningkatnya konflik sumber daya alam di negara ini, peran ekofeminisme jadi lebih penting. Ini tak lain karena perempuan adalah yang paling terdampak dalam konflik lingkungan hidup. Posisi perempuan semakin rentan dalam lingkungan dan kehidupan sosial. Beberapa potret konflik sumber daya alam yang berdampak pada hidup perempuan termasuk dampak perubahan iklim. Salah satunya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kalimantan Tengah hampir setiap tahun dan di lokasi serta di titik yang sama. Ekofeminis tidak menampik kedekatan emotif perempuan dengan alam. Contohnya ancaman krisis air saat terjadi karhutla jika wilayah karst ditambang. Isu ini genting untuk seluruh masyarakat tentunya. Namun, para petani perempuan merasakan ketidakseimbangan tersebut sebagai pengalaman riil yang mereka geluti sehari-hari, sebab mereka dekat dan paham mengenai air dan pentingnya menjaga mata air. Ekofeminis ingin bagaimana tidak lagi ada hierarki antara manusia dan alam, ataupun kelas antarmasyarakat. Perubahan ini harus ditempuh secara politis, diperjuangkan melalui transformasi budaya yang mengarah pada keadilan ekologis/keberlanjutan, juga transformasi politik yang meninggalkan pandangan lama mengenai politik, khususnya yang memisahkan antara manusia dan alam.


Beli Buku: