Senin, 22 April 2024

Strategi Perang Gerilya di Laut

  • April 22, 2024
  • Penerbit NEM


Buku ini terinspirasi serangan kamikaze tentara Jepang pada Perang Dunia ke-II dan serangan kamikaze black sea tigers LTTE dengan kapal kamikaze berawak dan perang Rusia-Ukraina dalam memperebutkan hegemoni di Laut Hitam serta Blokade Laut Merah oleh Gerilyawan Houthi. Buku ini menggambarkan sejarah perang laut di masa lalu dan perang gerilya di laut pada masa depan. Perang gerilya di laut masa depan menurut pendapat penulis adalah bentuk implementasi dari konsep pertahanan rakyat semesta dipadukan dengan perkembangan teknologi terkini. Perang gerilya di laut masa depan dilakukan oleh kekuatan yang lebih lemah melawan kekuatan yang lebih besar di laut yaitu kapal perang permukaan ataupun kapal logistik maupun kapal dagang musuh dengan memanfaatkan senjata sederhana dan murah dibandingkan kapal, seperti drone kamikaze (Unmanned Aerial Vehicle/UAV), kapal kamikaze (Unmanned Surface Vehicle/USV) dan kapal bawah air tanpa awak (Unmanned Underwater Vehicle/UUV) yang dipadukan dengan fasilitas tempur dan senjata lainnya melalui serangan hit and run, peranjauan, peran sabotase, penyergapan, infiltrasi, swarm tactics, senjata asimetris, peperangan psikologis, blokade di laut, penyamaran dan penipuan, pengumpulan intelijen, kolaborasi dengan nelayan dengan memanfaatkan medan perang yaitu pada muara sungai, alur masuk pelabuhan, selat sempit, choke point dan teluk serta markas musuh. Penulis juga menyertakan pengalaman dalam menciptakan maritime kamikaze drone yang dapat berfungsi sebagai USV dan UAV sebagai sarana atau senjata perang gerilya di laut.

                                                                PEMBELIAN BUKU: