Pangan Fungsional Labu Kuning sebagai Pencegahan Anak Stunting
Pangan
fungsional merupakan produk makanan tradisional yang memiliki manfaat
fisiologis, karena kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi
kesehatan. Pangan fungsional sebagai komponen makanan yang memberikan manfaat
kesehatan di luar gizi dasar. Seperti makanan konvensional; makanan yang
diperkaya atau ditingkatkan; dan suplemen makanan. Zat-zat ini memberikan gizi
penting yang sering melebihi jumlah yang diperlukan untuk pemeliharaan,
pertumbuhan, dan pengembangan normal, serta komponen aktif biologis lainnya
yang memberikan manfaat kesehatan atau efek fisiologis yang diinginkan. Pangan
fungsional harus memenuhi persyaratan sensori, gizi dan fisiologis, dapat
mencegah atau menurunkan penyakit degeneratif. Sifat fisiologis ditentukan oleh komponen bioaktif yang
terkandung di dalamnya, seperti serat pangan, inulin, fructo oligossacharides,
antioksidan, PUFA, prebiotik, dan probiotik. Pangan fungsional selain
mengandung energi dan gizi yang diperlukan untuk bertahan hidup, memiliki
manfaat kesehatan yang jauh melampaui sekadar bertahan hidup. Ilmu makanan dan
gizi telah bergeser dari mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan gizi untuk
mendesain makanan yang meningkatkan kesehatan optimal dan mengurangi risiko
penyakit.
Buku
ini berisi contoh macam-macam kudapan kering maupun basah yang disubstitusi
dengan tepung labu kuning atau labu kuning segar sebagai kudapan balita untuk
mencegah anak stunting. Labu kuning mengandung Energi, Fosfor, Natrium, Kalium,
Tembaga, Beta-Karoten, dan Triptofan yang tinggi diduga dapat meningkatkan
kadar triptofan serum. Jika labu kuning tersebut dapat diasup oleh balita, dapat
memberikan kontribusi zat gizi yang dibutuhkan balita.