Konsumsi Sumber Zat Besi, Inhibitor, dan Enhancer Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri
Anemia gizi adalah keadaan dengan kadar hemoglobin
lebih rendah dari batas normal (<12 gr/dL), hematokrit dan sel darah merah
yang lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari defisiensi salah satu
atau beberapa unsur makanan esensial yang dapat memengaruhi timbulnya
defisiensi tersebut.
Data hasil Riskesdas tahun
2018 menunjukkan prevalensi anemia di Indonesia yaitu 48,9% dengan proporsi
anemia ada di kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan terjadinya
anemia karena pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh
terganggu. Mencegah terjadinya anemia maka perlu adanya keseimbangan antara
kebutuhan tubuh dengan masukan zat besi yang berasal dari makanan. Menu makanan
yang banyak mengandung zat besi belum menjamin ketersediaan zat besi yang
memadai karena jumlah zat besi yang diabsorbsi sangat dipengaruhi oleh jenis
makanan sumber zat besi, ada tidaknya zat penghambat dan yang meningkatkan absorbsi
zat besi dalam makanan.
Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan
mahasiswa, peneliti, rekan sejawat, dan masyarakat dalam menambah referensi dan
pengetahuan mengenai konsumsi sumber zat besi, inhibitor dan enhancer zat besi dengan
kejadian anemia pada remaja putri.