Buku ini akan memberikan wawasan mengenai pemodelan hewan coba baik secara umum maupun spesifik terhadap kasus diabesitas menggunakan hewan model ekperimental non modifikasi genetika untuk mengatasi keterbatasan pada ketersediaan hewan model transgenik serta menawarkan biaya yang lebih terjangkau dan efisien, namun tetap mempertahankan kemiripan kondisi patologis dengan manusia. Harapannya, para peneliti dapat terinspirasi dalam pembuatan model hewan coba, khususnya mengenai diabesitas yang selanjutnya dapat berkontribusi dalam pengembangan obat.

                                                                    PEMBELIAN BUKU:

UKOM merupakan gerbang penting yang menentukan kelayakan seorang lulusan untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dan diakui secara legal sebagai tenaga kesehatan. Buku ini memetakan tantangan yang sering dihadapi mahasiswa—baik akademik maupun psikologis—lalu menyajikan solusi strategis yang dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk mereka yang merasa kurang percaya diri atau memiliki keterbatasan waktu belajar.

Keunggulan buku ini terletak pada struktur narasi yang sistematis dan berbasis bukti. Setiap bab dirancang sebagai “alat navigasi” yang memandu pembaca mengenali kekuatan dan kelemahan pribadi, menyusun rencana belajar yang efektif, serta mengasah keterampilan berpikir kritis dalam menjawab soal. Berbagai contoh soal, teknik guesstimating, dan simulasi try out menambah nilai praktis buku ini sebagai teman belajar yang aplikatif.

Bagi institusi pendidikan kesehatan seperti Poltekkes Kemenkes, buku ini memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan mutu lulusan dan reputasi akademik. Buku ini layak menjadi referensi wajib dalam program pembekalan UKOM dan merupakan bentuk konkret pengabdian penulis terhadap peningkatan kualitas SDM kesehatan Indonesia.

Buku ini lahir dari rasa ingin tahu yang mendalam terhadap fenomena itu. Lewat pembahasan dalam buku ini, penulis mencoba menjawab pertanyaan penting: apa yang membuat seseorang memilih produk hijau? Apakah karena kemasannya yang ramah lingkungan? Gaya hidupnya yang sudah peduli bumi? Atau karena ia percaya bahwa membeli produk hijau adalah bagian dari tanggung jawab moral? Tidak hanya berhenti di sana, buku ini juga membahas bagaimana sikap positif terhadap produk hijau membentuk niat beli dan bagaimana niat itu benar-benar diwujudkan dalam tindakan nyata. Dalam kata lain, buku ini menelusuri perjalanan konsumen: dari pemikiran, keinginan, hingga aksi.

Ditulis dengan bahasa yang mudah dicerna namun tetap kuat secara akademik, buku ini cocok dibaca oleh mahasiswa, dosen, pelaku usaha, aktivis lingkungan, dan siapa saja yang peduli terhadap masa depan planet ini. Harapannya, pembaca tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tapi juga terdorong untuk membuat keputusan yang lebih sadar, lebih bijak, dan lebih hijau.

Karena pada akhirnya, setiap pembelian bukan sekadar transaksi semata tapi juga pernyataan tentang siapa kita dan dunia seperti apa yang ingin kita tinggali.

Dengan menekankan pentingnya integrasi nilai budaya dalam kebijakan publik, buku ini menawarkan perspektif kritis dan solusi atas isu-isu sosial budaya yang memengaruhi tata kelola pemerintahan. Ditujukan untuk mahasiswa, dosen, praktisi pemerintahan, serta pemerhati budaya, buku ini menjadi rujukan penting untuk memahami bagaimana sistem sosial budaya dapat menjadi landasan strategis dalam menciptakan kebijakan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.