Buku Referensi Menjaga Kesehatan Ibu Nifas : Determinan Kepatuhan dalam Konsumsi Tablet Tambah Darah
Kesehatan ibu nifas merupakan salah
satu aspek penting dalam upaya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu. Masa nifas adalah periode
kritis yang dimulai sejak setelah persalinan hingga enam minggu
berikutnya. Pada masa ini, ibu mengalami berbagai perubahan fisiologis dan
membutuhkan asupan gizi yang optimal untuk
pemulihan. Tidak
jarang ibu nifas mengalami anemia, kelelahan, dan peningkatan risiko infeksi
postpartum. Nutrisi yang buruk selama masa ini dapat memperburuk kondisi
tersebut dan memperlambat proses penyembuhan. Oleh karena itu, dukungan gizi yang optimal sangat diperlukan untuk
memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Ibu nifas sering mengalami anemia karena
kehilangan darah saat melahirkan, yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang
sering dihadapi ibu nifas adalah anemia, yang
sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi. Untuk mencegah dan mengatasi anemia
postpartum, pemerintah telah merekomendasikan konsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) bagi
ibu nifas. Meskipun manfaat TTD telah terbukti secara ilmiah, tingkat kepatuhan ibu
nifas dalam mengonsumsinya masih menjadi tantangan dan tingkat kepatuhan ibu
nifas dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah masih menjadi permasalahan yang
sering ditemukan di berbagai daerah, demikian juga dengan program pemerintah
yang menetapkan sasaran untuk pemberian minimal 90 tablet selama masa
kehamilan dan lanjut pada masa nifas, tidak diikuti dengan optimal di lapangan.
Beberapa teori yang mendasari adanya kepatuhan dalam
melakukan perilaku kesehatan dalam
hal ini kepatuhan dalam konsumsi TTD pada ibu nifas antara
lain yaitu teori Lawrence Green, Health Belief Model (HBM), dan teori Pleanned
Behavior. Faktor yang memengaruhi kepatuhan konsumsi TTD yaitu pertama faktor individu (pengetahuan dan
kesadaran, persepsi, efek samping yang dialami saat konsumsi TTD, motivasi dan
kebiasaan), kedua faktor sosial dan lingkungan (dukungan keluarga, norma sosial dan budaya, pendidikan dan status
sosial ekonomi), ketiga faktor pelayanan kesehatan (ketersediaan TTD, kualitas edukasi oleh
tenaga kesehatan, pemantaun dan evaluasi). Dalam upaya menanggulangi anemia pada ibu nifas dan
meningkatkan outcome kesehatan ibu dan anak, adanya determinan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah
Darah harus menjadi fokus utama dalam setiap program intervensi yang akan
dilakukan.