Perspektif Ibn Hajar al-‘Asqalani tentang Perawi Syi’ah dalam Kitab Tahdzīb al-Tahdzīb
Perdebatan seputar
validitas dan otoritas perawi hadis dari kalangan Syi’ah telah lama menjadi
bagian penting dalam tradisi kritik hadis Islam. Dalam diskursus ini, posisi
para ulama Ahlus Sunnah yang menyusun karya-karya kritik perawi sangat
menentukan arah penerimaan atau penolakan terhadap hadis yang bersumber dari
jalur non-Sunni. Salah satu tokoh sentral dalam tradisi ini adalah al-Hāfiẓ Ibn H{ajar al-‘Asqalānī (w. 852 H), seorang ahli
hadis terkemuka dari mazhab Syafi’i yang dikenal melalui
karya monumentalnya Tahdzīb al-Tahdzīb, sebuah ensiklopedia
kritik perawi yang bersumber dari karya Ibnu Ḥibbān, Ibn al-Jawzī, hingga al-Mizzī.
Buku ini menyajikan telaah
mendalam dan sistematis terhadap sikap serta pendekatan metodologis Ibn H{ajar
dalam menilai perawi-perawi dari kalangan Syi’ah. Penulis menelusuri secara
kritis bagaimana Ibn H{ajar menyebut, menyaring, dan menilai kredibilitas para
perawi yang dikenal memiliki afiliasi Syi’ah dalam berbagai bentuknya, mulai
dari Syi’ah moderat (rafḍ khafīf) hingga ekstrem (ghulāt). Dengan menggunakan
pendekatan kualitatif dan analisis teks terhadap entri-entri dalam Tahdzīb al-Tahdzīb, buku ini berupaya
menjawab beberapa pertanyaan utama: Apakah Ibn H{ajar menampilkan sikap ilmiah
yang konsisten dalam menilai perawi lintas mazhab? Sejauh mana ia membedakan
antara kecenderungan teologis perawi dengan kapasitas ilmiah mereka sebagai
periwayat hadis?
Buku ini memberikan
kontribusi penting dalam memperluas cakrawala pembaca mengenai kompleksitas
kritik perawi lintas-sektarian dalam tradisi hadis Islam. Selain menawarkan
pembacaan baru terhadap teks klasik, buku ini juga mengundang refleksi kritis
tentang bagaimana keilmuan Islam klasik menghadapi keragaman internal yang
sarat dengan dinamika politik, teologis, dan mazhabiah.
Buku ini cocok dibaca oleh para
mahasiswa, akademisi, pengkaji ilmu hadis, dan siapa pun yang ingin memahami
lebih jauh wajah ilmu rijāl al-ḥadīth yang lebih inklusif,
adil, dan kontekstual.