Jumat, 03 Oktober 2025

Peran Pangan Fungsional Labu Kuning dan Ikan Lemuru terhadap Neurotransmiter dan Perilaku Anak Autistik


Autism Spectrum Disorders (ASD) merupakan gangguan multisistem yang berdampak pada sistem saraf pusat, sistem kekebalan tubuh, saluran pencernaan, gangguan bahasa dan sosial, ritual, rutinitas, fungsi kognitif, serta gangguan neurodevelopmental yang umum. Selain itu juga memiliki gangguan komunikasi, perilaku, sering disertai gangguan adaptif, gaya belajar, dan perhatian.

 

Intervensi diet dengan triptofan dan omega-3 meningkatkan konsentrasi serotonin otak dan membantu mencegah dan memperbaiki beberapa gejala yang terkait dengan ASD tanpa efek samping. Anak perlu menjalani terapi diet atau tidak, dapat dilakukan pemeriksaan feses, urine, darah, dan rambut. Pemeriksaan tersebut membutuhkan biaya yang mahal. Salah satu cara yang mudah dan biaya murah dengan melakukan diet bebas gluten dan kasein. Gluten membentuk gluteo morfin, sedangkan kasein membentuk kaseo morfin yang menyebabkan terjadinya gangguan perilaku seperti hiperaktif.

 

Buku ini mengupas faktor-faktor yang dapat memperbaiki perilaku anak autistik. Faktor tersebut ditinjau dari pemeriksaan kadar seretonin, DHA, dan triptofan dalam darah yang dianalisis menggunakan Metode ELISA setelah diintervensi menggunakan pangan fungsional labu kuning, ikan lemuru, dan tepung mocaf. Pangan fungsional labu kuning yang mengandung zat gizi triptofan, ikan lemuru yang mengandung zat gizi DHA, dan tepung mocaf yang dinyatakan bebas gluten sebagai pengganti terigu.


     

                                                                    PEMBELIAN BUKU:

 

Kamis, 02 Oktober 2025

Burnout : Memahami, Mengatasi, dan Mengelola Stres Kerja


Burnout bukan hanya berwujud kelelahan fisik saja, namun juga menimbukan kelelahan emosional dan depersonalisasi yang pada akhirnya sangat berdampak pada penurunan produktivitas dan kesejahteraan individu. Buku ini secara mendalam mengulas fenomena burnout, sebagai suatu kondisi multidimensional yang kerap dialami oleh tenaga kerja modern, khususnya di sektor kesehatan. Penulis mencoba melakukan kajian empiris dan tinjauan literatur terkini, menegaskan bahwa burnout bukan hanya masalah yang dialami dan dirasakan individu saja, akan tetapi dapat menjadi masalah signifikan bagi organisasi yang akan berdampak luas misal tingginya angka turnover, yang lebih lanjut dapat meningkatkan beban biaya terkait penggantian tenaga kerja.

 

Buku ini, juga memperkenalkan pendekatan berbasis pembelajaran mesin sebagai inovasi dalam pemodelan risiko burnout, yang memungkinkan identifikasi dini individu yang rentan secara personal dan kontekstual. Pengetahuan tentang faktor demografis dan kondisi kerja yang kompleks diintegrasikan untuk pengembangan intervensi yang lebih personal dan efektif.

 

Penulis juga mencoba menyoroti hubungan erat antara burnout dengan gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur, serta bagaimana pola pikir stres adaptif dapat memitigasi dampak negatifnya. Upaya pencegahan yang menggabungkan aspek individu dan organisasi disarankan sebagai suatu strategi paling holistik untuk menanggulangi burnout, dengan penekanan pada pentingnya pengondisian lingkungan kerja yang humanis untuk jangka panjang.

 

Secara umum, diharapkan buku ini menjadi panduan komprehensif yang menggabungkan temuan empiris, teori psikologi, dan teknologi modern untuk memahami, mencegah, dan menangani burnout secara efektif di dunia kerja masa kini.

     

                                                                    PEMBELIAN BUKU: