Selasa, 18 November 2025

Model Self-Directed Learning Berbasis Kolaboratif Digital (SDL-BKD) dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kompetensi Global Siswa


Model Self-Directed Learning Berkolaborasi Digital (SDL-BKD) merupakan inovasi pendidikan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi global siswa SMA, dengan mengintegrasikan kemandirian belajar dan kolaborasi digital. Melalui pendekatan ini, siswa didorong untuk aktif mengelola proses pembelajaran mereka sendiri, sambil memanfaatkan teknologi untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman sebaya dari berbagai latar belakang budaya. Dengan demikian, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan sosial dan sikap peduli terhadap isu-isu global.

 

Adapun sintaks model SDL-BKD adalah: Exploring Learners Realities and Global Challenges (Eksplorasi Realitas dan Tantangan Global). Digital Collaborative Climate Setting (Fasilitasi Kesadaran Belajar Mandiri dan Kolaboratif Digital). Diagnosing Digital Learning Needs and Styles (Diagnosa Kebutuhan dan Gaya Belajar Digital). Formulating Individual and Group Learning Goals (Perumusan Tujuan Belajar Pribadi dan Kelompok). Planning and Implementing Digital Collaborative Learning Projects (Perencanaan dan Implementasi Proyek Belajar Kolaboratif Digital). Evaluating and Reflecting on Individual and Collaborative Learning Outcomes (Evaluasi dan Refleksi Hasil Belajar Mandiri dan Kolaboratif).

 

Buku ini diperuntukkan untuk guru dan siswa SMA dalam mata Pelajaran IPS kelas X. Dengan implementasi model ini, diharapkan siswa SMA dapat bersaing dan berkontribusi di tingkat global dengan penuh percaya diri.


                                                                    PEMBELIAN BUKU:

  


 

Gizi Berbasis Potensi Pangan Lokal


Buku “Gizi Berbasis Potensi Pangan Lokal” membahas secara komprehensif potensi dan peran pangan lokal dalam mengatasi berbagai permasalahan gizi di Indonesia, seperti stunting, anemia, dan obesitas. Melalui pendekatan ilmiah dan berbasis bukti, buku ini menegaskan bahwa pemanfaatan sumber daya pangan lokal yang kaya gizi merupakan strategi efektif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.

 

Pembahasan mencakup kajian kandungan gizi berbagai bahan pangan lokal seperti daun kelor dan ikan lele, serta pengembangannya menjadi produk pangan fungsional yang inovatif, bergizi, dan diterima masyarakat. Selain itu, buku ini menyoroti implementasi pangan lokal dalam program intervensi gizi berbasis komunitas, pemberdayaan ibu dan kader, serta peran pemerintah desa dan lembaga kesehatan dalam mendukung gerakan gizi lokal.

 

Secara akademik, buku ini juga mengulas tantangan sosial, ekonomi, dan budaya dalam pengembangan pangan lokal, serta menawarkan rekomendasi kebijakan yang mendukung integrasi pangan lokal ke dalam strategi gizi nasional menuju Indonesia Emas 2045.

 

Dengan pendekatan interdisipliner dan berbasis riset, buku ini menjadi rujukan penting bagi akademisi, praktisi kesehatan masyarakat, dan pembuat kebijakan dalam mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan gizi bangsa melalui kekayaan pangan nusantara.


                                                                    PEMBELIAN BUKU:

  

 

Desa Wisata sebagai Media Komunikasi Pariwisata : Penggalian Potensi dan Pemberdayaan Masyarakat


Buku ini menguraikan peran strategis desa wisata sebagai ruang komunikasi yang mempertemukan nilai-nilai lokal dengan dinamika pariwisata modern. Melalui pendekatan komunikasi pariwisata, pembahasan dalam buku ini menyoroti bagaimana pesan, simbol, dan narasi lokal dibangun serta disampaikan kepada wisatawan untuk membentuk citra positif dan pengalaman wisata yang bermakna. Setiap bab mengupas konsep dasar pengembangan pariwisata dan desa wisata, hingga pada tahap eksplorasi potensi alam, budaya, edukasi, dan agrowisata yang dapat dioptimalkan melalui strategi komunikasi yang efektif.

 

Lebih dari sekadar panduan teoretis, buku ini juga menghadirkan perspektif pemberdayaan masyarakat sebagai inti dari komunikasi pariwisata berbasis lokal. Melalui studi kasus dan praktik lapangan, pembaca diajak memahami bagaimana masyarakat desa berperan sebagai komunikator utama yang menjaga identitas budaya sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif. Dengan demikian, buku ini menjadi rujukan penting bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi pariwisata yang ingin mengkaji keterpaduan antara komunikasi, pengembangan desa wisata, dan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.


                                                                    PEMBELIAN BUKU:

  

 

Desa Wisata : Membangun Keberlanjutan dan Pemberdayaan Komunitas


Desa Wisata: Membangun Keberlanjutan dan Pemberdayaan Komunitas adalah sebuah buku yang mengupas secara menyeluruh konsep dan praktik pengembangan desa wisata di Indonesia. Buku ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana desa-desa di Indonesia dapat menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal dan keberlanjutan lingkungan.

 

Melalui buku ini, pembaca akan diajak untuk mengenal lebih dalam mengenai berbagai aspek desa wisata, mulai dari pengertian dasar, karakteristik, hingga manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangannya. Buku ini juga menyajikan analisis tentang integrasi pariwisata berbasis komunitas, keberlanjutan, serta pentingnya modal sosial dan kearifan lokal dalam membangun desa wisata yang inklusif dan berkelanjutan.

 

Selain itu, buku ini juga membahas berbagai komponen utama dalam desa wisata, seperti atraksi alam, budaya, aktivitas wisata, serta aksesibilitas dan amenitas yang mendukung. Di dalamnya, dibahas pula perencanaan dan pengembangan desa wisata secara terstruktur, dengan penekanan pada perencanaan partisipatif yang melibatkan masyarakat lokal sebagai aktor utama dalam pengelolaan desa wisata.

 

Buku ini dilengkapi dengan studi kasus dari berbagai desa wisata yang telah sukses di Indonesia, seperti Desa Wisata Penglipuran, Nglanggeran, Sade, Wae Rebo, dan Baduy. Studi kasus ini memberikan gambaran nyata tentang tantangan dan peluang yang dihadapi dalam mengembangkan desa wisata serta solusi-solusi praktis yang dapat diterapkan.

Akhirnya, buku ini menyoroti berbagai tantangan strategis yang dihadapi oleh desa wisata, seperti over-tourism, konflik lahan, dan dampak perubahan iklim, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan ketahanan desa wisata dalam menghadapi krisis, seperti yang terlihat pada dampak pandemi COVID-19.

 

Dengan pendekatan yang komprehensif dan praktis, buku ini akan menjadi referensi penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pengembangan desa wisata, baik itu pemerintah, masyarakat, akademisi, hingga pengusaha wisata. Desa Wisata: Membangun Keberlanjutan dan Pemberdayaan Komunitas adalah upaya untuk menciptakan desa wisata yang tidak hanya mendatangkan manfaat ekonomi, tetapi juga melestarikan budaya, alam, dan memperkuat struktur sosial masyarakat.

 

                                                                    PEMBELIAN BUKU: