Jumat, 17 Desember 2021

KECERDASAN RUHIOLOGI DALAM DIMENSI PERILAKU SPIRITUAL KEBERAGAMAAN: Studi terhadap Genealogi dan Kontinuitas Eksistensi Jam’iyyatul Islamiyah Kerinci

  • Desember 17, 2021
  • Penerbit NEM


Kerinci merupakan salah satu etnis masyarakat Melayu Nusantara yang berada di daerah yang diberikan julukan “Sekepal Tanah Surga” dan Masyarakat Melayu Kerinci dengan falsafahnya “syarak mangato, adat mamakai” (syarak menjelaskan, adat yang menggunakan). Jam’iyyatul Islamiyah yang menjadi bagian dari masyarakat Islam Kerinci juga hadir dengan dimensi konsep spiritual keberagamaan yang distingtif yang telah memengaruhi perilaku spiritual keberagamaan bagi semua elemen strata mulai dari masyarakat awam sampai masyarakat terdidik dari berbagai lintas profesi dan organisasi, seperti petani, pedagang, preman, pengusaha, akademisi, yang fahamnya telah menyebar di seluruh wilayah Nusantara. Jam’iyyatul Islamiyah memfokuskan pada upaya menjaga aspek mendasar sebagai kekuatan penggerak utama manusia, yaitu ruh atau apa yang ada di dalam hati setiap manusia. Diyakini bahwa perilaku manusia bersumber dari kekuatan yang ada di dalam hati dimaksud. Oleh karena itu, memperbaikinya ditempuh dengan cara menyentuh aspek yang menjadi kekuatan penggerak itu. Selama ini di dalam menyelesaikan masalah kehidupan pada umumnya, kebanyakan orang terlalu mengedepankan akal atau nalar ide.

Buku Monograf Kecerdasan Ruhiologi dalam Dimensi Perilaku Spiritual Keberagamaan yang ditulis Dr. Iskandar dari hasil penelitiannya sangatlah relevan untuk dikembangkan dan diformulasikan dalam menjawab persoalan pencapaian tujuan utama pendidikan nasional menjadi manusia beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.

Prof. H. Imam Suproyogo