Rabu, 12 November 2025

Perkembangbiakan Tumbuhan Berbasis STEM dan Kearifan Lokal

  • November 12, 2025
  • Penerbit NEM


Perkembangbiakan vegetatif bukan sekadar proses biologis, melainkan pesan alam tentang keteguhan hidup—tumbuh dari akar, batang, atau daun tanpa memerlukan benih. Dalam sains, ia disebut regenerasi; dalam teknologi dan rekayasa, diwujudkan melalui setek, cangkok, hingga kultur jaringan. Dalam matematika, kita belajar dari pola dan efisiensinya. Vegetatif adalah simbol kemampuan untuk memberi kembali, bahkan dari sisa kehidupan.

Sebaliknya, perkembangbiakan generatif lahir dari pertemuan dua sel kelamin, menghasilkan biji dan kehidupan baru. Ia adalah kisah penciptaan, perpaduan genetik yang melahirkan keberagaman. Dalam sains, menjadi dasar evolusi; dalam teknologi, melahirkan varietas unggul; dalam matematika, tercermin pada kombinasi dan peluang yang menumbuhkan kemungkinan baru.

Secara filosofis, keduanya saling melengkapi. Vegetatif mengajarkan kebijaksanaan untuk memulai kembali dari yang tersisa, sedangkan generatif menanam keberanian mencipta sesuatu yang baru.

Dalam budaya Bali, makna ini hidup dalam ritual Tumpek Pengatag, hari untuk memuliakan pohon dan tumbuhan. Melalui perawatan dan doa, manusia menyadari kesatuannya dengan alam. Vegetatif menjadi lambang keberlanjutan hidup, sedangkan generatif melambangkan harapan masa depan.

Pertumbuhan sejati bukan sekadar memulai atau melanjutkan, tetapi memahami waktu untuk bertumbuh, cara berkembang, dan makna dari setiap proses hidup—karena dari batang maupun biji, kehidupan selalu menemukan jalannya.


                                                                    PEMBELIAN BUKU: