Selasa, 01 November 2022

Etos Kerja Penganut Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah

  • November 01, 2022
  • Penerbit NEM

     






Dalam konteks kehidupan keagamaan kontemporer, kritik terhadap dunia tarekat nampaknya semakin terpinggirkan dengan meningkatnya minat masyarakat dari berbagai kalangan, baik selebritis, pengusaha, konglomerat dan para warga kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, untuk masuk ke dalam tarekat. Mereka tidak lagi membutuhkan hal-hal yang berhubungan dengan keduniaan, karena secara material telah terpenuhi.

Tarekat dan etos kerja merupakan dua hal yang kelihatannya saling bertolak belakang. Tarekat biasanya mengajarkan tentang zikir dan zuhud (menjauhkan hati dari cinta dunia) sedangkan etos kerja hubungannya dengan pekerjaan manusia di dunia ini. Anggapan bahwa tarekat tidak berhubungan dengan etos kerja tidak sepenuhnya benar karena ternyata ada tarekat tertentu yang salah satu nasihat dari guru mursyidnya kepada pengikutnya adalah untuk selalu bekerja atau jangan berhenti bekerja meskipun disakiti orang lain.

Buku ini akan membahas tentang etos kerja penganut atau pengikut tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah. Ternyata persepsi sebagian orang bahwa pengikut atau penganut tarekat itu kurang bersemangat dalam bekerja tidak bisa dibenarkan begitu saja karena ditemukan sebagian dari pengikut tarekat ada orang-orang yang justru memiliki etos kerja yang tinggi.

Oleh karena itu, di buku ini akan mengupas tentang definisi tarekat, macam-macam tarekat, definisi etos kerja serta hubungan antara etos kerja dengan tarekat, apakah terdapat hubungan atau tidak antara etos kerja dengan tarekat.

                                                            PEMBELIAN BUKU: