Reaktualisasi Semangat Kebangkitan Nasional 1908
Buku ini berisi Semangat Kebangkitan
Nasional tahun 1908, yang membahas mengenai masa penjahan sebelum tahun 1908.
Berawal dimulainya penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, dan Inggris.
Mulai dari perjuangan yang bersifat kedaerahan, perjuangan bersifat lokal atau
kedaerahan tidak secara serentak. Secara fisik menggunakan senjata tradisional,
seperti bambu runcing, golok, atau senjata tradisional lainnya. Sehingga kalah
dalam persenjataan. Dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti tokoh agama
atau bangsawan. Bersifat sporadis atau musiman. Efektifnya politik adu domba (devide et impera). Perlawanan tersebut
tidak menampaKkan hasilnya. Bahkan selalu gagal dan dapat diberantas oleh
penjajah. Ditambah lagi, dalam perjuangan yang dilakukan melawan penjajah masih
berkurangnya rasa persatuan dan kesatuan, hal ini dikarenakan pada saat ini
belum adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Kemudian semangat persatuan Kebangkitan Nasional ialah masa di mana bangkitnya
rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah
muncul selama penjajahan. Hingga akhirnya dengan semangat nasionalisme mampu mencapai kemerdekaan Republik Indonesia.
Reaktualisasi semangat Kebangkitan Nasional
perlu kita gaungkan, terutama setelah bangsa Indonesia dihantam pandemi. Tak
hanya itu, merosotnya sendi-sendi sosial ekonomi bangsa Indonesia, kurangnya
kesadaran berbangsa di kalangan generasi muda, kurangnya keteladanan juga
menjadi alasan perlunya dibangkitkan lagi semangat nasionalisme. Untuk
menghadapi situasi ini, persatuan seluruh elemen bangsa menjadi kuncinya. Hanya
dengan persatuan dan kebersamaan, kita akan kembali bangkit menjadi bangsa yang
besar di dunia.
PEMBELIAN BUKU: