Selasa, 14 Oktober 2025

Xenobiotik dan Toksisitas Logam Berat : Studi tentang Enzym Cytochrome P450, Glutation S-Transferase, dan Histologi Jaringan

  • Oktober 14, 2025
  • Penerbit NEM


Xenobiotik merupakan senyawa asing bagi tubuh yang bersumber dari lingkungan maupun aktivitas manusia, termasuk polutan, pestisida, dan logam berat. Paparan kronis xenobiotik, khususnya logam berat seperti timbal, merkuri, kadmium, dan arsen, dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan melalui mekanisme gangguan keseimbangan ionik, penghambatan enzim, dan pembentukan radikal bebas. Tubuh berusaha menetralisasi efek toksik tersebut melalui proses biotransformasi fase I dan fase II, yang dimediasi oleh enzim Cytochrome P450 (CYP450) dan Glutation S-Transferase (GST). Namun, logam berat dapat mengganggu regulasi enzim ini sehingga memperparah stres oksidatif, kerusakan DNA, protein, dan lipid. Organ target utama meliputi hati, ginjal, sistem saraf, serta jaringan reproduksi, dengan manifestasi klinis berupa gangguan metabolisme, kerusakan struktural, hingga gangguan neurologis. Kajian histologi menunjukkan perubahan khas pada hepatosit, glomerulus ginjal, neuron, dan sel reproduksi akibat toksisitas kronis. Analisis enzim detoksifikasi, teknik histologi, serta model hewan digunakan untuk memahami mekanisme dan mengidentifikasi biomarker toksisitas sebagai dasar penilaian risiko. Upaya proteksi diarahkan pada penggunaan antioksidan, modulasi enzim detoksifikasi, dan terapi kelasi. Dengan demikian, pemahaman tentang xenobiotik dan toksisitas logam berat memiliki relevansi penting dalam pencegahan, diagnosis, serta pengembangan terapi di bidang kesehatan lingkungan dan toksikologi.

    

                                                                    PEMBELIAN BUKU: