Peran Muhammadiyah dalam Perubahan Iklim dan Konservasi Alam : Perspektif Gender
Buku ini mengawali pembahasan
dengan mendefinisikan konsep gender sebagai konstruksi sosial-budaya yang
berbeda dari jenis kelamin (seks) biologis. Paparan berfokus pada bagaimana perbedaan
gender ini menimbulkan berbagai bentuk ketidakadilan, seperti stereotipe, subordinasi, beban ganda, dan kekerasan. Buku ini menyoroti sulitnya
mewujudkan kesetaraan dan menganalisis hambatan perempuan dalam ranah politik,
termasuk kendala kultural, struktural, dan ideologis. Tinjauan ini mencakup
berbagai perspektif agama terhadap isu kesetaraan, termasuk pandangan
Muhammadiyah yang modern dan rasional.
Selanjutnya, buku ini mengaitkan
isu sosial dan gender dengan tantangan krisis iklim. Pembahasan mencakup
definisi, penyebab, dan dampak perubahan iklim terhadap berbagai sektor
kehidupan, seperti pertanian, kesehatan, dan kenaikan permukaan air laut. Buku
ini menekankan bahwa pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat, yang
melibatkan partisipasi perempuan, sangat penting untuk adaptasi dan mitigasi.
Dalam perspektif Islam, manusia diposisikan sebagai khalifah yang memegang
amanah untuk memakmurkan bumi. Kerusakan lingkungan, termasuk perubahan iklim,
dipandang sebagai akibat dari perilaku manusia yang menyimpang dari tanggung
jawab moral tersebut.
