Pembahasan mengenai career competencies tidak
lepas dari dunia HR. Di mana kegiatan-kegiatan HR mengalami perkembangan
tanpa menghilangkan orisinalitas dari HR itu sendiri seperti recruitment, employment, performance evaluation,
pengembangan motivasi, sistem penggajian, manajemen karir dan
sebagainya. Generasi muda saat ini syarat akan perubahan di mana
generasi ini mampu mengubah berbagai aktivitas secara radikal. Tidak
hanya dalam bidang HR yang tersebut di atas, tools yang mereka
miliki mampu menghadirkan tantangan tersendiri di dunia HR. Seluruh
perilaku generasi baru saat ini syarat akan perubahan di mana persaingan
pasar menjadi semakin hidup dan kebutuhan untuk berbagi pengetahuan
menjadi tekanan dalam perubahan, yang nantinya menjadi prinsip dasar
dari operasi kompetitif di masa depan. Buku ini berisi 5 (lima) bab yang
di antaranya membahas mengenai Work Engagement, Core Self-Evaluation, Career Competencies, dan Career Competencies for Millennials.
Buku Bahan Bakar Kapal ini terdiri dari 6 Bab, yakni Bab
1. Bahan Bakar, Bab 2. Bahan Bakar Kapal, Bab 3. Perencanaan Sistem
Bahan Bakar di Kapal, Bab 4. Standar dan Regulasi Bahan Bakar, Bab 5.
Contoh Aplikasi Bahan Bakar di Mesin Kapal, Bab 6. Bahan Bakar
Alternatif. Dari keenam Bab tersebut diurakan secara seimbang,
masing-masing bab mempunyai bobot sendiri dalam memahami perihal bahan
bakar. Pemahaman bagaimana bahan bakar itu terbentuk kemudian sampai
bisa beredar di masyarakat dan digunakan sebagai bahan bakar untuk
penggerak/pesawat penghasil energi. Dalam hal ini banyak hal yang harus
diperhatikan mulai dari proses, regulasi, pengaruh terhadap mesin dan
lingkungan, maupun dapat diperbarui atau tidak dapat diperbarui yang
pembahasannya disajikan dalam buku ini.
Buku kecil ini berbasis dari sebuah disertasi yang
penulis buat pada program doktoral ilmu manajemen dan pengalaman menjadi
praktisi 30 tahun di berbagai industri serta 7 tahun terakhir ini di
entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMD). Sudah menjadi kelaziman pada
suatu bisnis khususnya di BUMD melakukan studi kelayakan bisnis (feasibility study), rencana bisnis (business plan) serta membuat rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pada setiap tahunnya.
Namun hanya sedikit sekali atau bahkan dapat dikatakan tidak pernah pada sebuah BUMD membuatkan Model Bisnis untuk unit bisnis yang dijalankannya sehingga harapannya dapat meningkatkan Nilai Perusahaan.
Beberapa hal mendasar yang menjadi pertanyaan bagi para pemegang saham (shareholder) dan juga pemangku kepentingan (stakeholder) adalah sbb:
- Apakah model bisnis itu?
- Apakah nilai perusahaan itu?
- Komponen apa sajakah yang merupakan bagian dari model bisnis di BUMD?
- Bagaimakah tingkat pengaruh model bisnis dalam meningkatkan nilai perusahaan?
- Apa saja yang harus dilakukan oleh BUMD untuk dapat membuat model bisnis sehingga nilai perusahaan dapat meningkat?
- Seperti apakah contoh pembuatan model bisnis itu?
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut maka buku ilmiah ini layak untuk dibaca
atau sebagai referensi, serta buku ini penting bagi Pemda sebagai
pemegang saham (shareholder) khususnya bagian yang membidangi urusan BUMD, serta para pemangku kepentingan (stakeholder),
yang dapat terdiri dari anggota legislatif (DPRD/DPR-RI), jajaran
komisaris, direksi dan pegawai serta mitra dan investor. Buku ini juga
penting bagi para dosen, mahasiswa dan peneliti yang tertarik pada ilmu
manajemen, khususnya untuk topik model bisnis serta topik BUMD.
Buku yang berjudul Buku Ajar Akhlak Tasawuf ini
dibuat untuk bahan ajar mahasiswa yang disesuaikan berdasarkan
Kurikulum KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan RPS
(Rencana Pembelajaran Semester).
Dengan diterbitkannya buku ini
diharapkan para mahasiswa dapat memahami secara mendalam tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi yang dikaji dalam Akhlak Tasawuf, di
antaranya agar mahasiswa dapat memahami persoalan-persoalan pokok di
sekitar nilai-nilai baik buruknya, tingkah laku manusia dan memahami
esensi, upaya pakar, dan ide suatu praktik yang berkembang dalam
tasawuf.
Buku ini berisi penjelasan mengenai konsep ketuban pecah dini, konsep model teori keperawatan Need For Help
Wiedenbach, dan konsep asuhan keperawatan ibu hamil KPD Preterm dengan
pendekatan teori tersebut yang dituangkan dalam bentuk skema. Teori
keperawatan Need For Help menekankan pada pemenuhan kebutuhan
klien dengan segera sehingga bisa diterapkan pada kondisi pasien dengan
kegawatdaruratan. Teori ini menjabarkan tiga tahapan pemecahan masalah
yaitu identifikasi, ministrasi dan koordinasi, serta validasi. Pada
tahap ministrasi-koordinasi sudah dilengkapi dengan kemungkinan
diagnosis keperawatan yang muncul yang juga sudah mengacu pada Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI).
Buku ini juga dilengkapi dengan
gambaran kasus beberapa pasien yang diberikan asuhan keperawatan dengan
pendekatan teori ini serta contoh penerapannya secara utuh pada salah
satu kasus pasien KPD preterm dengan kelahiran prematur. Dengan demikian
pembaca khususnya kalangan perawat baik mahasiswa, dosen, maupun
praktisi keperawatan akan mendapatkan kemudahan dalam memahami konsep
teori tersebut dan aplikasinya dalam memberikan asuhan keperawatan.