Senin, 06 Juli 2020

Strategi Pendidikan Moral dan Budi Pekerti di Madrasah

  • Juli 06, 2020
  • Penerbit NEM

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan siswa yang berasal dari keluarga yang mendidik kejujuran dengan keluarga yang mendidik penuh dengan pelanggaran. Keluarga yang penuh pelanggaran menampilkan sosok siswa yang juga senang melakukan pelanggaran karena orangtua yang berpenampilan memberi contoh buruk seperti sering bertengkar, disiplin yang rendah, sikap yang tidak mematuhi norma masyarakat, lingkungan masyarakat miskin, dan kemampuan ekonomi yang tidak menentu. Bagi siswa yang berasal dari keluarga dengan pendidikan kejujuran, tampak hal yang sebaliknya. Latar belakang keadaan keluarga inilah yang juga mendasari kegiatan proses belajar di sekolah sehingga diperlukan pengetahuan awal yang memadai mengenai budi pekerti siswa. Pemahaman ini diperlukan pendidik untuk bersikap kritis terhadap pernyataan bahwa pendidikan budi pekerti tidak sekadar menambah-nambah unsur jumlah watak atau tabiat, melainkan memberikan arahan kembali kepada sasaran yang lebih benar.
Buku yang ada di hadapan pembaca ini membahas mengenai bentuk, pelaksanaan, serta strategi pendidikan moral dan budi pekerti yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di MTs. Muhammadiyah Darussalam Donowangun Talun Pekalongan.


Pemesanan hubungi: Di Sini