Penilaian hasil belajar merupakan aktivitas yang sangat penting dalam proses pendidikan. Semua proses di lembaga pendidikan formal pada akhirnya akan bermuara pada hasil belajar yang diwujudkan secara kuantitatif berupa nilai. Hasil belajar peserta didik tidak selalu mudah untuk dinilai. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan.

Buku ini menyajikan pembahasan mengenai evaluasi dalam pembelajaran dalam 11 (sebelas) bab, di antaranya Penilaian, Pendekatan dalam Pemberian Nilai, Instrumen, Tindakan Lanjut Hasil Penilaian, dll.

Pendidikan karakter adalah sebuah sistem internalisasi nilai-nilai karakter yang meliputi komponen moral knowing, moral feeling, dan moral action untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun bangsa dan negara. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial, budaya, tak lepas juga dari era disruptif pada teknologi, era society tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial, budaya serta era di mana yang bersangkutan berada. Artinya, pembangunan karakter serta budaya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, serta kemajuan teknologi di era disruptif ini. Dalam membangun karakter bangsa ada dua karakter yang penulis temukan sebagai substansi dari pendidikan karakter pada peserta didik yaitu karakter “Peduli” dan “Tanggung Jawab”, mesti 18 karakter lainnya juga penting tetapi di era disruptif ini dua karakter tersebut adalah core value yang mesti dibangun pada diri setiap peserta didik.

Buku ini akan membahas berbagai konseptual teoritis dan implementasi praktis penguatan pendidikan karakter pada sekolah boarding di era disruptif yang dipaparkan secara jelas dan rinci. Harapannya, hal yang demikian itu dapat menambah pengetahuan, inspirasi kepada para pembaca sebagai basic paradigmatic dalam membangun karakter bangsa.

Peluang dan krisis biasanya muncul secara bersamaan. Kehadiran masing-masing di antaranya sering kali tidak terduga. Bisa saja muncul dari pesaing, perubahan kondisi ekonomi makro serta lingkungan bisnis, perubahan regulasi, hingga kondisi internal perusahaan. Bila ditelusuri lebih lanjut, ada banyak perusahaan yang tidak mampu keluar dari krisis yang menimpa mereka. Mereka juga tidak mampu melihat peluang dari kemunculan krisis tersebut. Mereka mulai mengencangkan ikat pinggang, hingga akhirnya menutup usaha yang telah sekian lama dibangun dan diperjuangkan.

Perusahaan yang kuat dan tangguh adalah perusahaan yang mampu menunjukkan keunggulan dalam formulasi sekaligus melakukan eksekusi strategi. Semakin tinggi kemampuan eksekusi sebuah perusahaan, ia akan mampu menciptakan daya saing industri bahkan hingga taraf dunia. Kunci sukses sebuah perusahaan adalah mampu merumuskan tantangan yang dihadapi, menyusun strategi dengan cepat, dan poin paling penting adalah mengeksekusinya secara efektif dan efisien.

Eksekusi adalah cara sistematis untuk mengekspos realita dan menindaklanjutinya. Eksekusi bukan hanya masalah besar yang dihadapi bisnis saat ini. Eksekusi juga bukan sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan. Tetapi, eksekusi merupakan seperangkat perilaku dan teknik khusus yang wajib dikuasai oleh perusahaan agar memiliki keunggulan kompetitif. Baik perusahaan besar atau perusahaan kecil. Adanya eksekusi membantu Anda sebagai seorang pemimpin untuk memilih strategi bisnis yang kuat. Eksekusi merupakan cara terbaik untuk menghadapi perubahan dan transisi. Apalagi saat ini perubahan terus terjadi dengan cepat. Setiap pemimpin bisnis wajib menguasai eksekusi, salah satunya untuk membangun kredibilitas sebagai seorang pemimpin.

Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan “Ngaji Kuping” sering kali dilaksanakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Pada awalnya kegiatan “Ngaji Kuping” dijumpai di lingkungan pondok pesantren. Pimpinan pondok pesantren yang menyampaikan materi sedangkan santri menyimak dengan kitab -ngaji simak-an- ada kalanya cukup mendengarkan dengan telinga -ngaji kuping. Dinamika perkembangan kegiatan “Ngaji Kuping”  berlangsung di masyarakat dengan peringatan hari besar Islam dan peningkatan kualitas keimanan. Dewasa ini “Ngaji Kuping” dilaksanakan setiap mushola dan masjid serta kegiatan lainnya secara rutin bahkan insidental.

Buku ini memaparkan pengalaman empiris penulis memaparkan apa adanya tentang pengalaman religi yang diperolehnya baik pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, khotbah, ziarah, diskusi, dan pengalaman religi lainnya yang berusaha dirangkum dalam bentuk tulisan melalui akun Instagram mas.cash76 sebagai dokumentasi, syiar, dan pengalaman. Penulis berhasil merekam materi-materi religi pada saat mendengarkan tausyiah. Selanjutnya ditulis secara langsung sehingga memudahkan ingatan untuk mengembangkan ide menjadi tulisan. Ringkasan materi “Ngaji Kuping” ini merupakan paparan kegiatan pengajian rutin di Masjid Al Muttaqin Desa Sambiroto Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Kegiatan malam Senin ngaji kitab Nasihul Ibad diasuh Kiai Mufidz dan didampingi santri Ustadz Yusuf tentang nasihat-nasihat kehidupan yang dilengkapi dengan kisah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Kegiatan malam Sabtu ngaji fikih kitab Fatqul Qorib tentang syariat agama yang diasuh Kiai Hadi Wibowo, S.Pd.I. sosok Kiai muda multitalenta.

Uraian rangkuman “Ngaji Kuping” berdasarkan isi khotbah yang disampaikan Khotib pada hari Jumat, Idul Adha, dan Idul Fitri. Kemampuan penulis mendengarkan isi khotbah dan kemudian merangkumnya menjadi tulisan adalah sebuah rutinitas yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian serta ketekunan. Di samping itu tujuan isi khotbah bisa didokumentasikan untuk mudah diingat dan bermanfaat untuk orang lain. Penulis juga menguraikan pengalaman insidental yang bernuansa religi. Pengalaman insidental yang menyentuh hati  dituangkan dalam bentuk tulisan rubrik religi yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Pengalaman insidental seperti ziarah, sowan kiai, harlah, kisah inspiratif, tilik haji, tindak umroh, rencana pembangunan masjid dengan ringan sodakoh, berbagi amaliah, dan kultur masyarakat mampu disajikan secara menarik.

Tuntutan global terhadap mutu pendidikan membawa konsekuensi untuk memperkuat penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Pelayanan di unit gawat darurat merupakan pelayanan yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kematian dan kecacatan korban. Untuk dapat mencegah kematian dan kecacatan korban dibutuhkan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor. Fokus pada pemberian asuhan keperawatan klien, yang mempunyai masalah aktual dan potensial yang mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan dan tanpa atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi dengan menggunakan pendekatan sistem dan holistik termasuk penggunaan teknologi maju.

Lingkup bahasan pada buku ajar ini meliputi konsep dasar keperawatan gawat darurat, kegawatdaruratan pada klien dengan gangguan sistem pernapasan dan sistem kardiovaskular. Asuhan kegawatdaruratan kardiopulmonal disajikan berdasarkan contoh kasus yang aktual. Harapannya, hal demikian dapat menambah pengetahuan kepada para pembaca sehingga mampu mengelola asuhan keperawatan klien dengan kondisi kedaruratan dan kegawatan juga mampu menggunakan peralatan khusus untuk melakukan tindakan yang spesifik pada pengelolaan kegawatdaruratan.

Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas dimulai dari 6 jam sampai 42 hari setelah persalinan. Masa nifas tidak kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-organ reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan persalinan. Bidan memegang peranan penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan pengertian masyarakat melalui konsep promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam standar pelayanan kebidanan, bidan memberikan pelayanan bagi ibu pada masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua, dan minggu keenam setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini, penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, personal hygiene, nutrisi, perawatan bayi baru lahir.

Buku ini akan membahas tetang perawatan payudara menggunakan bahan dasar lokal yaitu menggunakan sagu dan daun katuk yang diolah menjadi papeda. Selain itu, buku ini membahas tentang perawatan payudara menggunakan kompres papeda.

Dampak Pandemi COVID-19 di Indonesia telah dirasakan oleh seluruh masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan kehidupan sosial ekonomi. Khususnya dalam bidang pendidikan akan berdampak pada mutu lulusan ke depannya. Sehingga perlu dilakukan pembelajaran yang dapat mencapai kompetensi secara optimal dan aman. Buku ini diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dalam masa tananan normal baru di perguruan tinggi.

Model pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Untuk mengatasi masalah dalam perkembangan zaman yang semakin cepat, model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa, khususnya keterampilan berargumentasi sangat diperlukan. Fakta dalam dunia pendidikan saat ini menunjukkan bahwa masih sedikitnya model pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan argumentasi mahasiswa. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang baru untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Buku ini akan membahas ihwal model pembelajaran baru sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam peningkatan keterampilan argumentasi & kesadaran budaya. Model pembelajaran baru tersebut yaitu model pembelajaran Emotional Games Hypothetical Inquiry Learning for Argumentation (EGHILA). Langkah-langkah untuk melaksanakan model pembelajaran, komponen keterampilan argumentasi yang ditingkatkan, mekanisme peningkatannya, teori belajar yang mendasari serta rencana pembelajaran juga dipaparkan secara jelas dan rinci. Kekurangan dan kelebihan model pembelajaran terdahulu yang biasa digunakan dalam pembelajaran dalam buku ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan contoh kasus yang aktual. Harapannya, hal yang demikian itu dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan kepada para pembaca.