Jumat, 31 Juli 2020

APLIKASI PSIKOLOGI POSITIF: PENDIDIKAN, INDUSTRI, DAN SOSIAL

 

Psikologi positif mengkaji mengenai pengalaman subjektif manusia yang bersifat positif di masa lampau, saat ini dan masa depan. Pada tingkat individual, psikologi positif mengkaji mengenai sifat-sifat positif manusia yang bersifat personal seperti kapasitas untuk mencintai, keberanian, kemampuan membangun hubungan interpersonal, sensitivitas terhadap estetika, sifat pantang menyerah, memaafkan, orisinalitas, dan optimisme untuk masa depan. Sedangkan pada kelompok, psikologi positif mengkaji mengenai nilai-nilai kebenaran dan institusi-institusi yang menggerakkan manusia untuk menjadi manusia beradab yang lebih baik dengan menerapkan prinsip-prinsip seperti bertanggung jawab, kepedulian, altruisme, toleransi, dan etos kerja.

ETIKA BISNIS ISLAM

 

Manusia hanya akan menjadi manusia bila mampu menyadari eksistensi dirinya sebagai makhluk Tuhan yang harus tunduk pada ajaran-Nya. Manusia sebagai khalifah fil ardl bertugas mengelola kehidupan di bumi untuk mencapai tujuan kehidupan yang mendasar yaitu kebahagiaan lahir batin, dunia sampai kelak di akhirat. Setelah menyadari hal tersebut maka manusia harus berusaha secara sistematis dengan mengerahkan seluruh potensi diri (spiritual, intelektual dan amal-fisikal) dan mengintegrasikannya dengan pemanfaatan sumber daya alam dan sosial yang ada. Dengan demikian perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan berbisnis apapun, tidak bisa lepas dari relasi dirinya dengan Tuhan, manusia dan alam.

Pola relasional antara komponen diri dan aspek-aspek kehidupan tersebut melahirkan suatu tata nilai yang harus dipahami dan dijalankan secara rasional dan penuh tanggung jawab untuk menjamin keberlangsungan hidup secara harmonis dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Itulah etika bisnis yang dalam ajaran Islam menjadi pedoman bagi terwujudnya kemanusiaan yang bermartabat dengan mengacu kepada prinsip kemashlahatan berbagai aspek. Setiap muslim wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip etis dalam berbisnis dan sebaliknya harus menghindari berbagai perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip etis. Buku ini membahas bangunan kesadaran etis dan tidak etis sehingga dengan memahaminya dapat mengantarkan kepada peningkatan perilaku dan tindakan yang bertanggung jawab, adil dan sejahtera secara personal maupun sosial.

Struktur Kewenangan, Sistem Informasi Keuangan Daerah dan Perilaku Manajerial

 


Buku yang ada di hadapan pembaca ini merupakan hasil penelitian empiris yang menguji pengaruh dari struktur kewenangan dalam penggunaan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) dan karakteristik SIKD untuk manajemen keputusan dan pengendalian keputusan serta pengaruhnya terhadap cost consciousness

Buku ini penting untuk dibaca oleh mahasiswa yang sedang belajar di bangku kuliah, para dosen akan melakukan penelitian, serta para penjabat di daerah yang memiliki kewenangan dalam organisasi yang di pimpinnya mengingat bahwa menyadari adanya keterkaitan kewenangan dan karakteristik sistem informasi akuntansi sangat menentukan keberhasilan perencanaan dan pengelolaan dana pembangunan di daerah. Selamat Membaca!

PANDUAN MERAWAT BAYI SAKIT KUNING DI RUMAH

 


Booklet ini dapat menjadi bagian dari kegiatan dischard planning rumah sakit yang dipergunakan untuk memberikan edukasi kepada keluarga sebelum memulangkan bayi. Perawat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas/PKM) juga dapat menggunakan booklet ini untuk edukasi pada ibu dan keluarga bayi. Kader kesehatan Posyandu pun dapat menggunakan booklet ini untuk memberikan edukasi langsung kepada warga yang membutuhkan.

MODEL PENDAMPINGAN KOMBINASI: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

 

Dunia pendidikan terus bekembang seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia. Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia salah satunya adalah perubahan kurikulum yang diikuti dengan perubahan perangkat kurikulum, yang diikuti dengan perubahan perangkat pembelajaran salah satunya yaitu RPP.

Dalam praktiknya, masih banyak guru dalam kegiatan belajar mengajar jarang menggunakan RPP sebagai acuan pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang terarah, kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Masalah rendahnya motivasi guru untuk membuat RPP, serta rendahnya kemampuan guru disebabkan karena minimnya pengetahuan guru tentang RPP. Selain itu kepala sekolah juga belum melakukan pembinaan yang tepat terhadap guru-guru dalam membuat RPP. Dengan demikian motivasi dan kemampuan guru menjadi kurang berkembang sehingga penggunaan RPP tidak tampak dalam pelaksanaan pembelajaran.

Buku yang ada di hadapam pembaca ini berisi contoh hasil penelitian tindakan sekolah yang membahas mengenai model pendampingan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan guru dalam membuat RPP.

JEJAK DAKWAH ULAMA NUSANTARA: Menelusuri Perjuangan, Keteladanan dan Hikmah Ulama Pekalongan

 


Rabu, 08 Juli 2020

Modul Asuhan Antenatal di Komunitas


Sebagaimana diketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini merupakan momok terbesar bagi seorang bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan. MDGs 2015 telah menetapkan target untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup serta Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup.
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menjelaskan konsep asuhan kebidanan di komunitas, menjelaskan pelayanan antenatal terpadu, serta asuhan antenatal di komunitas.
Kompetensi ini sangat penting dalam melakukan tugas sebagai bidan yang bekerja di komunitas. Dengan memiliki kemampuan ini anda dapat melakukan tugas sebagai bidan dan berinteraksi dengan masyarakat sehingga kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan pembangunan kesehatan di masyarakat.


Model Penjaminan Mutu di Akademi Kebidanan Samarinda


Pelayanan kebidanan merupakan hak mutlak setiap individu dan selayaknya merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh semua jajaran profesi kebidanan maupun para pemegang kebijakan. Pertumbuhan penduduk di negara berkembang termasuk Indonesia, seringkali tidak disertai dengan peningkatan pelayanan kebidanan yang memadai sehingga merupakan penyebab potensial terjadinya masalah kebidanan, seperti meningkatnya morbiditas dan mortalitas berbagai penyakit serta permasalahan kebidanan lainnya. Dalam kondisi ini, selain akses terhadap fasilitas kebidanan, hal penting yang harus dipersiap adalah kualitas sumber daya tenaga kebidanan dimana peningkatan kualitas tersebut harus didukung dengan peningkatan kualitas akademi kebidanan.
Adanya globalisasi yang didukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut akademi kebidanan menyiapkan sumber daya yang berkualitas tinggi untuk menghadapi persaingan global. Tenaga bidan saat ini diharapkan memiliki kompetensi yang mampu menjawab tantangan baik nasional, regional maupun global. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Akademi Kebidanan Samarinda.

Pemesanan : 0853-2521-7257 (WhatsApp)

Autobiografi Ranta Si Anak Gembala


Ranta Butarbutar, S.Pd., M.Pd., lahir pada tahun 1982 di sebuah perkampungan, Lumban Tabotabo, Kecamatan Lunasi, Kabupaten Tobasa, Provinsi Sumatera Utara. Saat ini penulis adalah seorang ASN di lingkup Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang sekarang dimerger dengan Pendidikan dan Kebudayaan unit kerja Universitas Musamus Merauke, Papua. Sebelum menjadi seorang dosen, penulis telah banyak melanglang buana ke wawasan nusantara Indonesia mulai dari Sumatera hingga Papua. Sebuah kisah perjalanan hidup yang tidak mudah bagi seorang perempuan dalam meraih serta mewujudkan impiannya. Penulis bukanlah berasal dari keluarga yang mapan secara ekonomi sehingga menjadikannya menjadi pribadi yang gigih serta mandiri.
Buku ini menceritakan lika-liku perjalanan karir penulis, gonta-ganti pekerjaan, pindah dari satu kota ke kota yang lain untuk mengadu nasib yang lebih baik. Mengawali pekerjaan menjadi karyawan bawahan di sebuah perusahaan swasta untuk mencari nafkah serta membantu orangtua di kampung halaman sekaligus membiayai pendidikan sendiri agar dapat meraih gelar strata satu.
Dalam buku ini lebih dalam diceritakan kisah perjalanan penulis untuk menjadi ASN seperti saat ini. Satu prinsip teguh yang penulis yakini dan mungkin juga sekaligus bisa memotivasi orang lain adalah “Bermimpilah untuk menggapai masa depan yang lebih baik, wujudkanlah impianmu itu dan jangan pernah berharap terhadap orang lain bahkan keluarga sekalipun selain hanya minta doa restu, akan tetapi bersandarlah sepenuhnya kepada Tuhan yang telah merancang masa depanmu yang cerah.”

Pemesanan : 0853-2521-7257 (WhatsApp)

Teaching English Using Technology


The text book entitled “TEACHING ENGLISH USING TECHNOLOGY” is compiled based on the RPS of LEARNING ENGLISH USING TECHNOLOGY course which are required for 3rd semester students Department of English education equally 3 credits (1 theoretical and 2 practical credits). This course aims to provide students’ knowledge about designing and using of Information Technology in teaching and learning English. The forms of learning are tutorials and practice. The forming of assessments are oral and written tests and rubrics of assessment. Overall, all scopes of this course are compiled by Ranta Butarbutar, S.Pd., M.Pd. as lecturer of this course by paying attention to the learning achievement (CPMK & sub-CPMK):
1.      Students are expected be able to comprehend of basic concepts of information and communication technology
2.     Students are expected be able to comprehend variety of technology-based English language learning media
3.     Students are expected be able to choose information technology-based learning media
4.    Students are expected be able to design and to use information technology-based learning media
5.     Students are expected be able to use blended learning in learning English
6.    Students are expected be able to comprehend using information technology applications to improve four English language skills (writing, reading, listening, and listening).

Pemesanan : 0853-2521-7257 (WhatsApp)


Kewirausahaan (Entrepreneurship) dalam Pandangan Islam (Historis-Politik dan Ekonomi)


Data BPS pada bulan Februari 2019 menyebutkan bahwa jumlah pengangguran terbuka yang merupakan lulusan universitas mencapai 839.019 orang atau 12% dari total pengangguran yang mencapai 6.816.840 orang. Hal tersebut menekankan bahwa lulusan perguruan tinggi tidak bisa lagi sekedar mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan, akan tetapi dibutuhkan kemampuan dan keterampilan bagi lulusan universitas sehingga dapat terserap ke dunia industri/usaha. Salah satu langkah alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menanamkan jiwa wirausaha pada mahasiswa. Universitas sebagai lembaga pendidikan harus turut berperan aktif untuk membangun dan mengarahkan mahasiswanya untuk bergerak dalam dunia wirausaha sebagai upaya menangani masalah pengangguran para lulusannya.
Buku yang ada di hadapan pembaca ini menjelaskan mengenai kewirausahaan, analisis bisnis dan studi kelayakan bisnis, aspek pasar dan pemasaran, konsep bisnis dan waralaba, membangun jaringan bisnis dalam persaingan global, nilai-nilai dan etika bisnis dalam agama Islam, serta kewirausahaan dalam perspektif Islam.

Pemesanan : 0853-2521-7257 (WhatsApp)

Optimisme dalam Nilai Filosofi Budaya Jawa


Budaya Jawa yang dikenal adiluhung memiliki karakter yang unik dalam membentuk pola pikir dan tindak tanduk masyarakatnya termasuk dalam menentukan tujuan hidup yang tercermin dalam optimism. Optimisme dapat didefinisikan sebagai kayakinan dalam mencapai tujuan. Dalam pandangan Barat, optimisme adalah keyakinan akan tercapainya tujuan yang bersumber dari diri sendiri, nasib dan orang lain. Namun masyarakat dalam memiliki tambahan keyakinan tersebut juga bersumber dari adanya takdir yang maha kuasa namun disertai kehati-hatian, kesungguhan dan berpegang pada nilai agama, nilai sosial dan ilmu.


Falsafah Jawa tercermin dalam beberapa pitutur yakni alon-alon waton kelakon bermakna kehati-hatian agar tujuan terlaksana. Kelakon menjadi kata kunci bahwa masyarakat Jawa sangat optimis namun jangan sampai gagal sehingga dalam bertindak harus hati-hati, bukan pelan yang selama ini diartikan salah oleh sebagian kalangan. Selain itu masyarakat Jawa memegang prinsip ada dina ana upa yang berarti rejeki sudah disediakan oleh Tuhan, namun harus disertai usaha dan ketekunan, ora obah ora mamah. Optimisme Jawa juga tercermin dari pitutur sapa tekun, golet teken, bakal tekan sama juga dengan makna sapa tekun bakal tinemu yang memiliki makna kesungguhan menjadi syarat dalam mencapai tujuan.


Optimisne Barat terbentuk oleh nilai kemandirian (Chang, 2003) sedangkan di Indonesia (Suku Jawa) menurut pandangan Hofsetde (1983) terbentuk oleh budaya kolektivisme tinggi, uncertainty avoidance yang tinggi, power distance yang tinggi dan feminism mengutamakan kebersamaan serta kepedulian, dan pencapaian tujuan mempertimbangkan harmonisasi nilai. Suku Jawa menyukai prinsip kehati-hatian melangkah tidak dengan ketergesa-gesaan serta bersandar pada norma agama, norma sosial maupun ilmu pengetahuan yang berkembang.

Pemesanan : 0853-2521-7257 (WhatsApp)